Hari ke lima (22 Dec 2011)
- Pulau Madura
Tujuan selanjutnya adalah menyeberang lautan menuju pulau Madura....
Menikmati perjalanan yang sangat lancar...hanya 10 menit kami sudah berada di pulau Madura, melintasi jembatan Suramadu yang cantik...
Saatnya hunting Batik Madura yang cantik dengan warna-warna meriah...
Menurut informasi, tempat berburu batik Madura yang ideal adalah di pasar Tanjung Bumi, tapi selain jauh juga tidak setiap hati buka karena ada hari pasarnya. Jadi satu-satunya pilihan adalah mencari toko Batik yang ada di kota Bangkalan....
Dan info dari salah satu anggota milis Jalansutra, toko Nusa Indah di Bangkalan cukup representatif untuk memuaskan hati membeli batik dan cinderamata dari Madura.
Mengunjungi suatu tempat tanpa mencicipi kuliner daerah setempat rasanya kurang lengkap.
Bebek Sinjay adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Walaupun sistem pemesanannya agak sedikit berbeda dengan tempat lain. Jika anda baru pertama kali ke warung ini, yang harus dilakukan adalah antri terlebih dahulu di depan kasir, setelah itu cari tempat duduk, maka pelayannya akan datang untuk mengambil nota dan makanan akan diantar ke meja anda....
Bebek goreng ini mungkin sama dengan bebek goreng di tempat lain, tapi yang juaranya adalah nasinya yang pulen dan sambel mangga nya yang pedas....
- Museum Kapal Selam
Jalasviva Jayamahe.... Di laut kita jaya....Begitulah moto Angkatan Laut kita.
Museum Bahari ini dipersembahkan oleh Angkatan Laut Indonesia selain sebagai apresiasi atas Kapal Selam Pasopati yang telah mendharmabaktikan dirinya menjaga laut Indonesia, juga agar masyarakat luas bisa mengenal seperti apa sih Kapal Selam itu....
Di dalam kabin kapal selam ini kita diperkenalkan dengan bagian-bagian kapal selam, termasuk di dalamnya instrument yang mendukungnya.
Masih di lokasi yang sama, ada pemutaran film tentang Angkatan Laut kita, juga sejarah kapal selam Indonesia.
- Patung Sura & Baya
Patung ini terdiri atas 2 hewan yaitu Sura (ikan) dan Boyo (buaya) yang menjadi inspirasi nama kota Surabaya.
- Masjid Cheng Ho
Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho. Bangunan masjid ini menyerupai klenteng (rumah ibadah umat Budha), dengan ornament yang kental dengan nuansa Tiongkok.
Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Cheng Ho, Laksamana asal Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, tapi juga menyebarkan agama Islam.
- Museum House of Sampoerna
Museum ini berisi sejarah berdirinya Sampoerna dalam wujud koleksi foto-foto (baik foto keluarga maupun jajaran direksi), mesin cetak bungkus rokok, seragam dan peralatan drum band, juga warung rokok pinggir jalan yang merupakan ujung tombak penjualan rokok Sampoerna.
Yang menarik adalah di lantai 2 kita bisa melihat para pekerja wanita yang sedang memproduksi rokok kretek dengan peralatan yang sangat sederhana, baik yang melinting rokok maupun yang mengemas dalam bungkusan. Semuanya dikerjakan dengan kecepatan yang luar biasa.... :-)
Selain itu disini juga merupakan tempat penjualan merchandise Sampoerna, termasuk batik Madura....
Membuat hati ini tersayat karena harga yang ditawarkan ternyata 2x lipat dari harga di Nusa Indah Madura...hiks....
Membuatku semakin berharap, suatu saat nanti ku harus kembali ke Madura........
No comments:
Post a Comment