Sunday, July 4, 2010

Cirebon (hari pertama)

Sebenarnya ini bukan kali pertama kami ke kota Cirebon...tapi inilah pertama kali kami sengaja berkunjung ke Cirebon khusus untuk menikmati kota "Udang" Cirebon.


Hari pertama:
Dengan menggunakan Cirebon Express kami berangkat pukul 6.00... Sebenernya agak "under estimate" dengan CiRex...ternyata keretanya lumayan nyaman (executive)..agak sedikit terlambat tapi it's OK....
Pukul 9.30 kami sampai di Cirebon dijemput oleh mobil carteran dengan pengemudi Pak Payaya.
Sebelum memulai aktivitas kami minta diantar sarapan dan oleh driver, kami dibawa menuju Nasi lengko Pak Barno yang terkenal di Jl. Pagongan.
Berhubung ini kali pertama kami mencoba nasi lengko, takut tidak sesuai selera kami cuma memesan 1 porsi nasi lengko, 10 tusuk sate kambing, 1 jeruk panas, dan 1 teh botol. Pesananpun datang...saat melihat kami kebingungan cara menyantap nasi lengko, mbaknya yang jualan menghampiri kami dan memberitahu cara menyantap nasi lengko yang benar...caranya semua yang ada di piring dicampur aduk menjadi satu..baru kemudian disantap....rasanya...? waaaa...ternyata sedap betul...perpaduan antara kesegaran nasi urap nan crunchy dan kuah tahu kupat... Gak tahan juga akhirnya pesen 1 porsi nasi lengko lagi..he..he...
Nasi Lengko Pak Barno terdiri dari nasi dicampur irisan timun, taoge pendek, irisan kacang panjang mentah, daun sledri, tempe & tahu bacem yang semua diiris kecil-kecil kemudian disiram kuah yang rasanya seperti kuah kupat tahu dan diguyur sambal...
Yang tidak kalah mengesankan adalah jeruk panasnya....gula yang dipakai adalah gula batu...sungguh menambah kenikmatan sarapan pagi itu...
Penjualnya pun sangat ramah..ketika kami selesai makan dan membayar, dengan ramah kami disapa...gimana rasanya pak..bu...cocok nggak dengan seleranya....
Kesan pertama yang menyenangkan....
Harga sepiring nasi lengko 7000 rupiah saja....


Berbekal informasi yang dikumpulkan sebelum berangkat, kami mencoba berburu kue Tapel yang konon katanya sudah mulai langka di Cirebon...
Lokasinya yang berdekatan dengan Nasi Lengko Pak Barno mudah ditemukan...hanya berjarak tidak lebih 10 meter di sebuah gang kecil disitulah Mbak Lena menjual dagangannya...
Tempat yang sangat bersahaja...tapi menampilkan suguhan yang sungguh luar biasa...crepesnya yang garing terbuat dari perpaduan antara tepung ketan dan parutan kelapa...diisi 'uletan' gula jawa nan legit dan pisang kepok dengan kematangan yang pas membuat kue Tapel ini sulit dicari tandingannya...
Sekali lagi....kesan pertama yang sangat menyenangkan....
Hanya 2000 rupiah saja untuk sebuah kue Tapel....


Setelah sarapan perjalanan dilanjutkan ke Kuningan. Tujuan utamanya adalah Museum Linggarjati. Perjalanan cukup lancar, ada sedikit kemacetan akibat kunjungan bupati mana gitu gak ngerti....
Museum Linggarjati adalah tempat dimana perundingan Linggarjati antara Indonesia dan Belanda dilangsungkan pada tahun 1946. Suasananya cukup menyenangkan dan guidenya cukup informatif dalam memberikan keterangan...



Setelah dari museum Linggarjati kami menuju pemandian air panas di Sangkanhurip yang terletak tidak jauh dari Spa Grage Sangkan... Di tempat ini disewakan kamar-kamar yang bisa digunakan untuk keluarga yang ingin berendam bersama-sama. Tiket masuk orang dewasa 9000 rupiah dan anak-anak 6000 rupiah untuk pemakaian selama 30 menit (termasuk bilas).

Dari pemandian air panas waktu sudah menunjukkan saatnya makan siang. Berbekal info dari JS maka kami menuju ke Restoran Alinda. Menu nasi merah, cah pakcoy sapi, ikan gurame bakar kecap (Alinda) dan sambal hijau. Nasi merahnya seperti biasa, cah pakcoy sapinya tidak ada yang istimewa (daging sapinya masih sedikit melawan), ikan gurame bakar kecapnya lumayan...Amy & ayah suka.... Bedanya ikan gurame bakar kecap biasa dan Alinda adalah, kalau yang biasa ikan segar langsung dibakar, sedangkan yang Alinda ikannya digoreng dulu kemudian baru dibakar.


Setelah selesai sholat Dzuhur perjalanan dilanjutkan menuju ke tempat pemandian Ikan Dewa Cibulan, tapi sebelumnya mampir di toko oleh-oleh Pangestu (dekat Grage Sangkan) untuk mencari sambal iris ala nasi Jamblang yang menurut informasi hanya ada di toko Pangestu.
Memasuki kawasan wisata Cibulan, tiket masuk dewasa 4000 rupiah dan anak-anak 3000 rupiah.
Disini terdapat sebuah kolam yang berisi ikan dewa yang berukuran raksasa (baca:besar) dan orang-orang juga bisa mandi bersama ikan-ikan di dalam kolam tersebut.
Suasana sedikit tidak nyaman karena kami selalu diikuti oleh anak2 kecil yang minta dilempar uang receh ke dalam kolam....



Dari Cibulan kami kembali ke Cirebon, tujuannya adalah ke sentra batik Trusmi. Kami diantar oleh driver ke Toko EB dan Nova yang letaknya bersebrangan jalan. Di toko EB variasi model bajunya lumayan banyak..harganyapun lumayan mahal...tapi untuk kemeja batik ayah cukup dengan harga 75.000 rupiah dengan motif yang cantik dan ukuran jumbo...
Menurut informasi, toko EB ini pernah didatangi oleh pak SBY dan para pejabat negri ini juga para artis ibukota.... itulah sebabnya kenapa harganya mahal..he..he....
Pindah lokasi ke toko Nofa di seberangnya, variasi model bajunya relatif sedikit tapi disini saya menemukan sebuah kain yang sangat cantik motif dan warnanya dengan harga terjangkau....
Di toko Nofa ini toilet & musholanya sangat bersih...suka deh...

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore...waktunya kami check in di hotel. Sebelum ke hotel kami sempatkan diri untuk mampir ke empal asem Amarta yang letaknya tidak jauh dari Trusmi.
Empal asem Amarta terdiri dari potongan daging (bisa juga campur jerohan) dan potongan daun seledri, daun bawang, tomat segar, wortel dengan rasa asam dari blimbing wuluh dan pedas merica yang sangat segar...
Perpaduan asam dan pedasnya dari sambal hijau sungguh nikmat sebagai pengantar sore kami di cirebon....
Semangkok empal asem bisa anda nikmati dengan harga 10.000 rupiah.


Setelah selesai dengan empal asem Amarta, kami menuju hotel Tryas yang terletak di jl. RA. Kartini persis di depan perempatan Grage Mall. Hotel ini direkomendasikan untuk para budget traveler...karena dengan harga 350 ribu, hotelnya bersih, kamarnya besar, ada free wifi dan lokasinya yang sangat strategis, di depan Grage Mall dan dekat dengan nasi jamblang Mang Doel...


Setelah beristirahat sejenak, mandi dan sholat maghrib, sebagai penutup hari pertama di Cirebon kami makan malam di Restoran Seafood H. Moel.
Menu yang dipesan oleh Amy adalah udang bakar madu, kepiting asam manis dan kangkung hotplate sapi.
Udang bakar madunya tidak terlalu spesial, karena kami membayangkan seperti udang bakar madu mang Engking yang gendut, merah dan menggiurkan..ternyata yang tersaji adalah udang bakar yang dibelah dan dibakar (benar-benar dibakar sampai garing) sehingga dagingnya lengket dengan kulitnya dan agak susah untuk dikupas...
Kepiting asam manisnya mantap, kepitingnya segar sehingga dagingnya renyah dan manis dengan bumbu yang harmonis....
Kangkung hotplatenya menurutku agak over cooked alias kematangan sehingga kesan crunchy nya berkurang.
Otak-otak ikannya uenaak banget....berasa ikannya dan sambal kacang pendampingnya rasanya pas....
Overall cukup menyenangkan, karena Amy makannya lahap dan piring nasinya bersih tandas... :-)


Perjalanan hari pertama selesai....kembali ke hotel dan tiduuur...zzzzz.....

No comments:

Post a Comment