Thursday, November 19, 2015

Istanbul....Menyusuri jejak kejayaan Ottoman ~ 26 Sept - 5 Oct 2015



Setelah sekian lama memendam keinginan ke Turkey, alhamdulillah sekarang terwujud.
Perjalanan kali ini kami hanya menjelajahi kota Istanbul, Uludag dan Bursa. Insyaa Allah dilain kesempatan Allah memberi rejeki, ingin kami kembali untuk melihat wilayah cantik lainnya dari Turkey...

Turkey atau dikenal dengan Turki Utsmaniyah adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki dibawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299.
Seiring penaklukan Konstantinopel oleh Mehmed II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubah menjadi kesultanan.

Sepanjang abad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu negara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, dan Afrika Utara.

Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I.


Kini Konstantinopel atau dulu dikenal dengan nama Bizantium berubah nama menjadi Istanbul.
Sebuah kota tua yang indah. Merupakan satu-satunya kota di dunia yang secara geografis terletak di 2 benua, yaitu benua eropa dan asia, hanya dipisahkan oleh selat Bosphorus.
Penuh jejak sejarah kekaisaran Ottoman, dimana kita bisa melihat betapa hebatnya kekhalifaan Islam di jaman itu.
Yuuuk kita susuri kota Istanbul....


Untuk menghemat biaya masuk museum dan menghindari antrian pembelian tiket, kami menggunakan kartu "Museum Pass Muze". Dengan kartu seharga ₺85 ini kita bisa mengakses museum-museum di sekitar Hagia Sophia selama 5 hari, terhitung dari hari pertama kita menggunakannya (lumayan hemat untuk kami yang menghabiskan 9 hari di Istanbul).
Kartu ini bisa dibeli di mesin otomatis yang banyak terdapat di sekitar Istana Topkapi.


Museum-museum yang bisa kita kunjungi dengan menggunakan kartu ini antara lain :
Hagia Sophia Museum, Topkapı Palace Museum and *Harem Apartments, İstanbul Archaeological Museums, İstanbul Mosaic Museum, **Museum of Turkish and İslamic Arts, Museum for the History of Science and Technology in Islam, Chora Museum, Galata Mevlevi House Museum, Yıldız Palace, Rumeli Hisar Museum, Fethiye Museum.
Selain itu masih banyak lagi diskon yang bisa dipakai menggukana kartu ini. Selengkapnya bisa dibaca disini.

Topkapi Palace Museum 

Istana Topkapi

Pembangunan istana ini dimulai pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. 
Istana Topkapi ini dulunya adalah tempat kediaman resmi Sultan Ustmaniyah selama lebih dari 400 tahun. Pada puncaknya istana ini pernah dihuni oleh 4000 orang.
Selain sebagai tempat tinggal kerajaan, istana ini juga digunakan untuk acara-acara kenegaraan, juga tempat hiburan bagi keluarga raja.
Namun sejak akhir abad -17 Sultan lebih banyak menghabiskan waktunya di istana baru mereka di Bosphorus. Sehingga pada tahun 1856, Sultan Abd-ul Mejid I memindahkan kediamannya ke istana Dolmabace. 
Dan setelah jatuhnya Ustmaniyah pada tahun 1921, istana ini dijadikan museum oleh pemerintah Turkey.

Pintu masuk Harem

Harem adalah salah satu tempat di Istana Topkapi yang merupakan tempat tinggal bagi para istri-istri Sultan. Dulunya ini merupakan tempat terlarang, namun sejak dijadikan museum tempat ini bisa dikunjungi.


Salah satu ruangan di Harem

Ruangan-ruangan di Harem ini dibangun dengan detail yang indah, dinding dan kubah langit-langitnya dihiasi dengan ornamen bunga dan kaligrafi.

 


 Salah satu kubah di Harem

Dari Harem kami berjalan menuju Mediciye Pavilion. Dari sini kita bisa memandang laut Marmara terhampar luas.


Menuju ke pintu keluar ada sebuah istana kecil tempat para anggota kerajaan bersantai.


Setelah puas berkeliling Harem, tujuan selanjutnya (baca:utama) adalah melihat benda-benda peninggalan Rasulullah SAW dan keluarganya.
Melihat antrian yang begitu panjang langsung deh mikir...ini orang-orang pasti mencari tempat yang sama....dan ikutlah kami di antrian tersebut....
Dan ternyata salaaah sodara-sodara....itu bukan ruangan yang kami cari....tiwas antri 1 jam berdiri di bawah terik matahari, ternyata ini adalah ruangan tempat disimpan benda-benda berharga dari kesultanan Ottoman seperti perhiasan emas yang bertatahkan batu-batu mulia...

Antrian menuju museum

Terus terang agak kecewa dengan penataan di museum ini, selain informasi di luar nggak jelas, ternyata di bagian dalam pun nggak teratur. Bayangkan....barang-barang didisplay di dinding memutar ruangan yang berbentuk hampir setengah lingkaran. Karena nggak jelas dari mana harus memulai, orang-orang ada yang mulai dari kanan, ada yang mulai dari kiri...akhirnya di tengah-tengah ketemuan deeh... :(

Setelah dari ruangan ini, kami menuju ke antrian berikutnya.....dan kali ini kami berada di antrian yang benar....dan untungnya kali ini antriannya tidak begitu panjang...
Tempat ini bernama  Sacred Relics, yaitu tempat menyimpan barang-barang peninggalan Rasulullah dan keluarganya juga para sahabatnya.
Disini tersimpan dengan baik tongkat Nabi Musa, tempat minum Nabi Ibrahim, sorban Nabi Yusuf, pedang Nabi Daud, pedang Nabi Muhhamad, pedang Umar bin Khattab, pedang Ali bin Abi Thalib, pedang Utsman bin Affan, pedang Hussain, baju Fatimah putri Rasullullah dan baju Hussain cucu Rasullullah.
Selain pedang Nabi Muhammad, disini juga tersimpan helai rambut dan jenggot, selembar surat dan juga jejak telapak kaki Nabi Muhammad.
Melengkapi benda-benda peninggalan para Nabi, disini juga tersimpan kunci-kunci Ka'bah pada jaman dulu, talang emas, juga kiswah (pembungkus Ka'bah). Lengkap dengan cerita sejarah perkembangan Ka'bah dari jaman dulu hingga sekarang.

Sungguh terharu rasanya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa melihat benda-benda peninggalan para Nabi, apalagi suasana ruangan ini dilengkapi dengan lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an yang berlangsung live....
Sempat kaget, karena kami pikir itu adalah kaset, ternyata ada seseorang yang duduk di sebuah kotak...membaca Al Qur'an... MasyaAllah...suaranya bagus banget..
Sayangnya baik di museum perhiasan maupun di Sacred Relics ini kami dilarang memotret....

Setelah selesai dengan Istana Topkapi, kami keluar gerbang menuju ke Blue Mosque.
Lokasinya tidak jauh dari Istana Topkapi, apalagi untuk menuju kesana kita melewati taman yang indah dan penuh jajanan....
Jajanan yang banyak dijual adalah ice cream Turkey yang gummy...entah bagaimana cara membuatnya...beda dengan ice cream yang biasanya...beda juga dengan gelato ala Italy...sungguh saya tergila-gila dengan ice cream Turkey :)
Selain ice cream, banyak juga gerobak jagung rebus (misir) yang biasanya juga menjual kacang kastanye (chestnut) yang dibakar...mmhh...enak ini buat cemilan di saat dingin...
Jangan lupa juga mencoba jajajan roti ala Turkey "Simit".
Roti ini agak keras tapi entah kenapa Amy suka banget dengan roti ini..

Simit

Kastanye


Blue Mosque (Sultanahmet Camili)

Masjid ini disebut juga Masjid Sultan Ahmed (Bahasa Turkey: Sultanahmet Camili). Didirikan pada tahun 1609-1616 atas perintah Sultan Ahmed I. Beliau memutuskan untuk membangun sebuah masjid besar di Istanbul untuk menegaskan kembali kekuasaan Ottoman.
Bangunan ini merupakan salah satu mahakarya asritektur Kekaisaran Utsmaniyah yang keindahan dan kemegahannya menandingi Aya Sophia yang didirikan oleh kekaisaran Bizantium.
Masjid ini terkenal dengan nama Blue Mosque, karena cat interiornya didominasi warna biru.
Akan tetapi cat biru itu ternyata bukan bagian dekor asli masjid, maka cat tersebut dihilangkan. Walau sekarang interior masjid tidak terlalu didominasi warna biru tetap saja masjid ini dikenal dengan nama Blue Mosque dan menjadi saksi bisu sejarah kekaisaran Utsmaniyah Turkey.

 Kubah Blue Mosque

Sayangnya pengaturan di dalam masjid agak kurang diperhatikan, antara yang sedang menjalankan sholat dan turis tidak dipisahkan, sehingga ketika sedang sholat kita juga harus was-was ada orang yang tiba-tiba melintas di depan :(

Antara yang sedang sholat dan selfie membaur menjadi satu

Pelataran masjid

Setelah selesai dengan Masjid Sultanahmet, kami menuju Mosaic Museum yang letaknya tidak jauh dari Blue Mosque.

Mosaic Museum (Mozaik Müzesi) 

Lokasinya agak tersembunyi, dari Blue Mosque harus melewati Arasta Bazaar untuk menuju ke Mosaic museum ini.
Mosaic ini dulunya digunakan untuk menghias trotoar pengadilan pada jaman pemerintahan Kaisar BIzantium Justinian (527-565). Ditemukan oleh arkeolog Inggris pada saat pembangunan Arasta Bazaar.


 Mozaic Museum

Salah satu mosaic yang ada di museum

Arasta Bazaar sendiri sesuai namanya adalah sebuah bazaar yang tidak terlalu besar, lumayanlah buat cuci mata... :)
Salah satu sudut favorit di Arasta Bazaar ini adalah tempat penjual keramik....
Keramik-keramik yang dijual lumayan bagus dengan harga yang tidak semahal di Grand Bazaar.
Apalagi dibandingkan dengan harga di Souq Waqif (Doha)....ampuun...rasanya ingin terbang lagi ke Arasta....

Piring dan vas keramik

Arasta Bazaar


The Basilica Cistern (Yerebatan Sarnıci)




Bangunannya tidak terlihat jelas, bahkan pintu masuknya pun kecil dengan sebuah loket karcis kecil di depannya. Lokasinya terletak di seberang Aya Sophia di seberang kantor polisi yang berwarna kuning.

 Basilica Cistern


Bangunan ini adalah sebuah tempat penyimpanan air bawah tanah dengan kapasitas 100.000 ton air.
Dibangun pada abad ke 6 jaman pemerintahan Kaisar Justinian I.
Bangunan ini dibangun 128 meter di bawah tanah dan didukung 336 kolom, diatur dalam 12 deret dan 28 kolom.
Airnya bening dan banyak ikan-ikan hilir mudik di bawahnya.
Yang menarik adalah, ada 2 kolom yang bagian bawahnya terdapat kepala Medusa, yang satu kepalanya menghadap ke bawah, yang satu lagi ke samping.
Alasan mengapa posisinya seperti itu telah menjadi perdebatan selama berabad-abad.

Patung Kepala Medusa

Sumur ini terlupakan selama berabad-abad hingga ditemukan kembali oleh orang Perancis bernama Peter Gyllius pada tahun 1545. Dan pada tahun 1985 restorasi diambil alih oleh pemerintah, dan dibuka untuk umum pada tanggal 9 September 1987.

Di salah satu sudut Basilica ini ada studio foto kecil dimana kita bisa foto dengan kostum Sultan Turkey....hahaha...mari kita narsis sejenak....



Museum Aya Sophia/Hagia Sophia (Ayasofya Muzesi)

Hagia Sophia


Dari Basilica Cistern kami menyebrang jalan (perempatan lampu merah) menuju Hagia Sophia.
Ternyata antrian pembelian tiket sudah mengular panjangnya...untung kami menggunakan kartu Museum Pass, jadi nggak perlu lagi antri tiket, tinggal masuk....aseeek.. :)

Selain Blue Mosque, Hagia Sophia ini juga merupakan salah satu landmark kota Istanbul...
Hagia Sophia yang artinya Kebijaksanaan Suci (Turkey: Aya Sofya) merupakan bangunan yang memiliki sejarah panjang.
Berfungsi sebagai gereja katedral Orthodoks (537–1204), lalu berubah menjadi gereja katedral Katolik (1204–1261), berubah kembali menjadi Katedral Orthodoks (1261–1453), kemudian ketika kota Konstantinopel ditaklukkan oleh Sultan Mehmed II pada tahun 1453 bangunan ini diubah fungsinya menjadi masjid.
Hampir selama 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid. Semua dekorasi gereja yang berupa lukisan ditutup dengan cat, termasuk salib yang terdapat di puncak kubah diganti dengan hiasan bulan sabit.

Namun setelah terjadinya revolusi dan Turkey berubah menjadi Republik, presiden Mustafa Kemal Ataturk mengubah Hagia Sophia menjadi museum pada tahun 1937.
Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan gereja yang dulu ditutup.

Kubah Hagia Sophia

Ketika Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja, bagian kubah ini bergambar Bunda Maria dan bayi Yesus, namun ketika berubah fungsi sebagai masjid, gambar itu ditutup dengan cat dan diganti dengan tulisan kaligrafi berlafadz Allah dan Nabi Muhammad. Kini setelah menjadi museum dua-duanya terpampang di atas kubah.

 Altar yang berubah menjadi mimbar masjid

Dulu ketika masih berfungsi sebagai gereja disini adalah altar tempat pemimpin ibadah, dan setelah berfungsi sebagai masjid, karena posisinya sama dengan arah kiblat, maka yang tadinya altar berubah menjadi mimbar.

Mosaic Panel 12 century

Ini adalah salah satu lukisan mozaik yang merupakan bagian dari hiasan gereja yang ketika berfungsi sebagai masjid ditutup dengan semen. 
Lukisan ini menggambarkan Bunda Maria dan Yesus di tengah, Raja John Komnenos di sebelah kiri, dan ratu Eirene di sebelah kanan, serta putra mereka Alexios di bagian tiang penyangga.
Mereka adalah salah satu penyandang dana pembangunan Hagia Sophia....lihat aja tuh...sang raja membawa buntelan :)

Mosaic Panel 11 century

Hampir sama dengan yang sebelumnya, lukisan ini menggambarkan Yesus di bagian tengah, Raja Constantine IX Monomachos di sebalah kiri, dan Ratu Zoe di sebelah kanan. Mereka ini juga merupakan salah satu penyandang dana pembangunan Hagia Sophia.


Salah satu lukisan yang belum/tidak selesai diperbaiki

Selain bagian utama gedung ini, ada sebuah tempat di dalam bangunan ini yang merupakan kuburan/makam bagi orang-orang penting pada jaman itu.
Jalan menuju kesana agak suram dan sedikit gelap. Makamnya juga hanya berupa kotak yang terletak di bagian dinding.


Menuju makam


No comments:

Post a Comment