Untuk pemegang pasport hijau warga negara Indonesia, masuk ke Jordan harus menggunakan VOA (Visa On Arrival), kalau nggak salah sebesar 70 JOD (Jordan Dinar). Tapi berhubung kami menggunakan travel agent, jadi gratis visanya, urusan paperwork di imigrasi kedatangan diurusin sama pihak travel.
Begitu selesai urusan immigrasi dan bagasi, kami segera diantar oleh pihak travel ke driver yang telah bersiap mengantar kami keliling Jordan selama 8 hari.
Untuk menghemat waktu, sebelum check in ke hotel kami menuju ke money changer. Sengaja nggak bawa euro atau dolar, cuaman bawa Qatar Real aja... karena kalau euro atau dolar akan kena 2x kurs...bisa babar belur ratenya....hiks
Setelah selesai urusan keuangan, kami segera diajak oleh Annas Salim sang diver untuk berkeliling Amman....
Citadel Amman
Historical site ini terletak di tengah kota Amman, Jordan.
Reruntuhan bangunan disini menyisakan jejak-jejak kejayaan sejak jaman Roman (2nd century AD), Bizantine, dan Umayyad (AD 661-750).
Disini terdapat 3 bangunan utama, yaitu Temple of Hercules, Bizantine Church, dan Umayyad Palace.
Temples of Hercules
Reruntuhan Bizantine Church
Umayyad Palace
Roman Amphitheatre
Karena hari sudah menjelang sore (saat winter tempat2 wisata disini tutup lebih awal), kami segera menuju ke Roman Amphitheatre Amman.
Merupakan salah satu landmark di tengah kota Amman, Jordan yang juga merupakan peninggalan dari jaman Roman. Kota ini dulunya dikenal sebagai Philadelphia.
Lokasinya tidak terlalu jauh dari Citadel.
Roman Amphitheatre
Roman Amphitheatre ini dibangun pada abad ke 2 dengan kapasitas 6000 orang. Dibangun berbentuk setengah lingkaran dan berundak keatas sehingga pennton bisa melihat dan mendengar dengan jelas pertunjukan di panggung yang terletak di bawah sana.
No comments:
Post a Comment