Hari berikutnya, setelah breakfast di hotel kami segera diajak oleh Annas menuju ke 3 lokasi wisata yang masing2 jaraknya cukup jauh.
Dalam perjalanan menuju ke arah utara Jordan, di tengah perjalanan yang dingin, setelah semalaman diguyur hujan sedingin air es, kami melihat hamparan putih yang luas di pinggir jalan...
Ahaaay...ternyata itu salju.....
Bukan hanya kami orang tropis yang terkagum-kagum melihat salju untuk pertama kali...rupanya orang Jordan pun banyak yang kaget dengan adanya salju ini, karena kejadian seperti ini jarang terjadi (salju di Amman).
Setelah urusan dengan salju selesai, kami melanjutkan perjalanan....
eeeh...di tengah perjalanan kok terlihat kebun Olive Tree yang tumbuh subur...sayangnya masa panen baru saja lewat.
Berhubung selama ini hanya bisa menikmati buah dan produk oil nya saja, maka kali ini kami minta Annas untuk berhenti sejenak....
Entahlah kapan sampainya ini kalau mampir-mampir mulu... :)
Akhirnya sampailah kami di perhentian pertama... Umm Qays.
Tempat ini letaknya sangat dekat dengan perbatasan Israel dan Syria, bahkan dari kejauhan kami bisa melihat tenda-tenda para pengungsi.
Umm Qays ini terkenal karena lokasinya yang berdekatan dengan reruntuhan Gadara kuno.
Lokasi ini dulunya merupakan tempat pertahanan karena berada di ketinggian, bisa diakses dari sebelah timur tapi dilindungi oleh tebing curam di ke 3 sisi lainnya.
Dari sini kita bisa memandang di kejauhan tampak laut Tiberias, Dataran Tinggi Golan dan Sungai Yarmouk.
Ajlun Castle
Setelah mengitari reruntuhan Gadara di Umm Qays, kami melanjutkan perjalanan ke Ajlun Castle.
Di tengah perjalanan lagi-lagi kami menjumpai hamparan salju yang turun sejak semalam....
Ajlun castle merupakan castle yg berada di puncak bukit jabal 'Auf.
Didirikan pada jaman Sultan Sallahudin Al Ayyubi 12 AD. Castle ini adalah salah satu bukti arsitektur militer Islam yg canggih (sophisticated) dalam pertahanan sekaligus monitoring kedatangan lawan dari berbagai arah......
Jerash Roman ruin City
Karena hari sudah menjelang sore, kami buru-buru menuju satu lokasi lagi....sebelum keburu tutup.
Dan benar saja, sesampainya disana lokasi wisata ini hampir tutup....tapi berkat bujuk rayu Annas dan guide nya akhirnya kami diperbolehkan masuk.
Jerash city, the little Pompey (Pompeii) in Middle East.......* Konon katanya Nabi Muhammad SAW pernah berkunjung di kota ini utk berdagang bersama Siti Khadihah ra. Dan juga Nabi Isa as.
Sejarah kota ini merupakan perpaduan antara Yunani-Romawi dan tradisi Arab kuno.
Dulunya penduduk Arab yang pertama tinggal di daerah itu menamai desa mereka Garshu. Lalu ketika orang Romawi datang mereka menyebut nama Arab Garshu menjadi Gerasa, yang kemudian berubah menjadi Jerash.
Kota ini berkembang pada pertengahan abad ke 8, namun gempa di Galilea pada tahun 749 menghancurkan sebagian besar wilayah Jerash, lalu gempa berikutnya (847) disertai perang dan kekacauan menyebabkan kerusakan tambahan.
Kemudian pada periode Ayyubiyah-Mamluk dan Ottoman, Jerash dibangun kembali.
Dalam perjalanan menuju ke arah utara Jordan, di tengah perjalanan yang dingin, setelah semalaman diguyur hujan sedingin air es, kami melihat hamparan putih yang luas di pinggir jalan...
Ahaaay...ternyata itu salju.....
Bukan hanya kami orang tropis yang terkagum-kagum melihat salju untuk pertama kali...rupanya orang Jordan pun banyak yang kaget dengan adanya salju ini, karena kejadian seperti ini jarang terjadi (salju di Amman).
Salju
eeeh...di tengah perjalanan kok terlihat kebun Olive Tree yang tumbuh subur...sayangnya masa panen baru saja lewat.
Berhubung selama ini hanya bisa menikmati buah dan produk oil nya saja, maka kali ini kami minta Annas untuk berhenti sejenak....
Entahlah kapan sampainya ini kalau mampir-mampir mulu... :)
Kebun Olive Tree
Umm QaysAkhirnya sampailah kami di perhentian pertama... Umm Qays.
Tempat ini letaknya sangat dekat dengan perbatasan Israel dan Syria, bahkan dari kejauhan kami bisa melihat tenda-tenda para pengungsi.
Umm Qays ini terkenal karena lokasinya yang berdekatan dengan reruntuhan Gadara kuno.
Lokasi ini dulunya merupakan tempat pertahanan karena berada di ketinggian, bisa diakses dari sebelah timur tapi dilindungi oleh tebing curam di ke 3 sisi lainnya.
Dari sini kita bisa memandang di kejauhan tampak laut Tiberias, Dataran Tinggi Golan dan Sungai Yarmouk.
Golan Heights nun jauh di sana, Tiberias Sea di sebelah kiri, dan Yarmouk river di sebelah kanan
Reruntuhan Gadara Kuno
Ajlun Castle
Setelah mengitari reruntuhan Gadara di Umm Qays, kami melanjutkan perjalanan ke Ajlun Castle.
Di tengah perjalanan lagi-lagi kami menjumpai hamparan salju yang turun sejak semalam....
Salju (lagi)
Didirikan pada jaman Sultan Sallahudin Al Ayyubi 12 AD. Castle ini adalah salah satu bukti arsitektur militer Islam yg canggih (sophisticated) dalam pertahanan sekaligus monitoring kedatangan lawan dari berbagai arah......
Pintu Masuk Ajlun Castle
Bagian depan Castle
Bagian dalam Castle
Karena hari sudah menjelang sore, kami buru-buru menuju satu lokasi lagi....sebelum keburu tutup.
Dan benar saja, sesampainya disana lokasi wisata ini hampir tutup....tapi berkat bujuk rayu Annas dan guide nya akhirnya kami diperbolehkan masuk.
Gerbang Jerash City
Jerash city, the little Pompey (Pompeii) in Middle East.......* Konon katanya Nabi Muhammad SAW pernah berkunjung di kota ini utk berdagang bersama Siti Khadihah ra. Dan juga Nabi Isa as.
Sejarah kota ini merupakan perpaduan antara Yunani-Romawi dan tradisi Arab kuno.
Dulunya penduduk Arab yang pertama tinggal di daerah itu menamai desa mereka Garshu. Lalu ketika orang Romawi datang mereka menyebut nama Arab Garshu menjadi Gerasa, yang kemudian berubah menjadi Jerash.
Kota ini berkembang pada pertengahan abad ke 8, namun gempa di Galilea pada tahun 749 menghancurkan sebagian besar wilayah Jerash, lalu gempa berikutnya (847) disertai perang dan kekacauan menyebabkan kerusakan tambahan.
Kemudian pada periode Ayyubiyah-Mamluk dan Ottoman, Jerash dibangun kembali.
Reruntuhan kota Jerash
No comments:
Post a Comment