Petra
Merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia....
Untungnya hotel tempat kami menginap berada dekat dengan pintu masuk Petra. Dari pintu masuk menuju ke The Siq (pintu gerbang Petra) jaraknya lumayan jauh...dan tiket masuk untuk 2 hari sebenarnya sudah termasuk dengan naik kuda atau keledai dari pintu masuk ke The Siq. Tapi itu belum termasuk tipsnya yang kadang-kadang suka di"getok". Dan ini sudah menjadi rahasia umum disitu.
Dari The Siq menuju ke Treasury Petra, kami disuguhi pemandangan yang sangat indah....
Singkapan batuan dimana-mana...
Di kiri kanan the siq banyak terdapat ukiran relief yang dipahat di dinding batu yg menceritakan rombongan trader dgn camel nya melintasi kota petra kuno ini...
Ditambah lagi ukiran alam nan indah mempesona pd dinding sepanjang jalan menuju ke petra city membuat semua semakin indah, hanya 1 kata yg pantas diucapkan: masyaAllah sungguh indah ciptaan Alloh SWT.....
Di bagian bawah itu adalah saluran air yg dipahat
Setelah
melewati lorong jalan masuk ke treasury petra yg ĺebarnya antara 3-11m
dan dinding tertinggi nya setinggi 90m, maka perjalanan dilanjutkan
melewati facade street, Nabatian's ampitheater, royal facade & great
temple, yg semuanya itu menunjukkan hasil karya kaum Nabateans yg sangat pandai mengukir bukit batu pasir utk keperluan peristirahatan terakhir
mereka, ritual pengorbanan, pasar & tempat tinggal.
Facade yang diukir di depan makam menunjukkan derajat orang yang dimakamkan disitu...
Semakin tinggi derajatnya, maka semakin bagus facade yang diukir.
Tujuan
terakhir & sekaligus tertinggi & terberat hari ini adalah The
Monastery Ad Deir, yang merupakan facade yg terbesar yg pernah ditemukan,
lokasinya berada di puncak gunung yg utk naik & turun kembali
diperlukan paling tidak 4 jam, ini sdh termasuk acara foto2 selfie atau dgn
singkapan batuan yg luar biasa cantik & warna warni disepanjang
perjalanan.......
Facade yang diukir di depan makam menunjukkan derajat orang yang dimakamkan disitu...
Semakin tinggi derajatnya, maka semakin bagus facade yang diukir.
Nabateans Amphitheater
Menuju puncak Monastery
Perjalanan ini lumayan berat, karena harus mendaki puncak gunung berbatu. Banyak juga sih yang menawarkan naik keledai, tapi ngeri melihat medannya yang berupa jalan setapak berbatu dan terjal...salah napak sekali bisa terguling bareng dengan keledainya...hiks
Puncak Monastery
Dari puncak ini kita bisa melihat di kejauhan tanah Palestina. Dan di puncak tertinggi gunung di sebelahnya dipercaya sebagai makam Nabi Harun AS.
Turun dari puncak Monastry ini juga bukan perkara mudah...jalanan terjal dan berliku, dan harus berbagi jalan dengan orang-orang dan keledai yang akan naik menuju ke puncak Monastry.
Perjalanan turun dari puncak Monastery
Legaa ketika sudah sampai di bawah
Singkapan batuan dengan struktur sedimen persis seperti di text book
No comments:
Post a Comment